Stunting bukan hanya soal tinggi badan yang kurang, namun juga pengaruhnya pada perkembangan otak anak. Lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab stunting pada anak?
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai stunting pada anak, dampaknya , serta apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan pertumbuhan. Selain tinggi badan yang kurang dari standar usianya, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi masalah kesehatan serius lainnya.
Seringkali stunting merupakan akibat dari kekurangan gizi selama periode kritis pertumbuhan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Di Indonesia, menurut data dari Asian Development Bank tahun 2022, prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun mencapai 31,8%. Hal ini menempatkan Indonesia di urutan ke-10 di wilayah Asia Tenggara.
Apa Penyebab Stunting pada Anak?
Seperti penjelasan sebelumnya, faktor utama penyebab stunting adalah kurang gizi. Umumnya, anak mendapatkan asupan protein, vitamin, dan mineral penting yang jauh dari standar.
Selain itu, infeksi dan penyakit tertentu, seperti diare dan infeksi parasit juga meningkatkan risiko stunting. Kemungkinan stunting pun akan semakin meningkat ketika akses kesehatan terbatas.
Bukan hanya kesulitan memeriksakan diri secara rutin, akses kesehatan yang terbatas juga membuat anak mendapatkan imunisasi yang tidak lengkap. Apabila imunisasi tidak lengkap, maka anak pun akan lebih mudah terserang berbagai infeksi.
Stunting juga disebabkan oleh kualitas air yang buruk dan sanitasi yang tidak memadai. Ketika akses terhadap air bersih sangat minim ditambah lingkungan yang kotor, kesehatan anak pun semakin terancam.
Selain itu, stunting umumnya terjadi pada keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang baik. Selain mempengaruhi pendidikan ibu dan keluarga, ekonomi yang buruk juga membatasi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi pada si Kecil.
Bagaimana Tips Mencegah Stunting pada Anak?
Mengidentifikasi dan memahami penyebab stunting adalah langkah kunci untuk merumuskan strategi pencegahan yang efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari stunting yang bisa Mommy terapkan.
- Pastikan si Kecil mendapatkan asupan makanan yang tepat dan prioritaskan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
- Selain itu, berikan makanan pendamping (MPASI) yang bergizi seimbang setelah usia 6 bulan.
- Si Kecil harus mendapatkan asupan cairan yang cukup, terutama ketika sakit atau diare.
- Pastikan juga lingkungan tempat tinggal selalu bersih dan sanitasi memadai. Cuci tangan dengan sabun sebelum menyajikan makanan dan setelah menggunakan toilet.
- Agar pertumbuhan si Kecil terjaga, maka sebaiknya Mommy mengikuti jadwal imunisasi secara rutin.
- Edukasi anggota keluarga lainnya, khususnya Mommy, mengenai pentingnya gizi dan tumbuh kembang si Kecil agar kesadaran ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
- Selain itu, selalu pantau pertumbuhan si Kecil dengan mengukur tinggi dan berat badannya secara rutin. Apabila terdapat keluhan pada anak, segera konsultasikan dengan dokter.
Nutrisi Apa Saja yang Harus Dipenuhi untuk Mnecegah Stunting pada Anak?
Pemenuhan nutrisi melalui pola makan yang seimbang, serta kombinasi antara ASI dan makanan pendamping yang tepat, akan sangat membantu dalam pencegahan stunting pada anak.
Pastikan Mommy memenuhi beberapa nutrisi yang dapat mencegah stunting pada anak berikut ini:
Nutrisi | Manfaat | Sumber |
Protein | Membentuk otot dan jaringan tubuh. | Ikan, daging, telur, kacang-kacangan, produk susu |
Zink | Mendukung pertumbuhan dan kekebalan tubuh anak | Ikan, daging, telur, kacang-kacangan, produk susu |
Zat Besi | Mencegah anemia dan mendukung perkembangan otak | Daging merah, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau |
Kalsium | Pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. | Produk susu, ikan bertulang lunak, sayuran berdaun hijau |
Vitamin A | Mendukung penglihatan dan pertumbuhan anak. | Wortel, bayam, pepaya, hati |
Asam Folat | Mempercepat pembentukan sel darah merah dan mendukung perkembangan saraf. | Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, buah-buahan |
Yodium | Mengoptimalkan fungsi tiroid dan perkembangan otak. | Garam beryodium, seafood |
Omega-3 | Mendukung perkembangan otak | Ikan berlemak, seperti: salmon dan tuna. |
Vitamin D | Membantu menyerap kalsium dengan optimal dan pertumbuhan tulang. | Sinar matahari, ikan, telur |
Serat | Membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi | Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh |
Selain melalui makanan pokok, Mommy juga bisa memberikan snack yang bergizi untuk si Kecil, seperti Ivenet Finger Yogurt. Camilan sehat dari yogurt dan buah alami satu ini mengandung 2 miliar probiotik yang baik untuk pencernaan si Kecil.
Kandungan kalsiumnya yang tinggi mendukung pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil, serta merangsang kemampuan motorik dan kognitifnya.
Mommy juga tidak perlu khawatir karena Ivenet tidak mengandung MSG, perasa, atau pengawet sintetis, dan telah bersertifikasi BPOM dan HACCP. Tersedia untuk si Kecil yang sudah berusia 7 bulan ke atas dengan rasa blueberry, strawberry, plain, dan pisang.
Nah, sekarang Mommy sudah tau cara mencegah stunting pada anak. Cegah stunting pada anak dengan memperhatikan asupan nutrisi agar si Kecil tumbuh dengan baik dan optimal.