Alergi detergen pada bayi adalah hal yang tak diinginkan oleh orang tua, namun tetap saja selalu ada potensi untuk terjadi. Oleh karena itu, setiap orang tua harus tahu cara mencegah dan mengatasi alergi detergen jika sudah terjadi. Simak, infoemasi lengkap mengenai laergi detergen berikut ini.
Apa yang Menyebabkan Alergi Detergen pada Bayi?
Alergi pada bayi cukup sering terjadi, misalnya alergi makanan atau alergi bedak. Namun, ada juga jenis alergi pada bayi lainnya yang kerap menghantui para orang tua, yakni alergi detergen. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Alergi detergen bisa terjadi apabila kandungan berbahaya pada detergen bersentuhan dengan kulit bayi. Pasalnya, kulit bayi, terutama yang baru lahir, memang berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi cenderung lebih sensitif karena lapisan pelindungnya belum terbentuk dengan sempurna.
Seiring waktu, lapisan pelindung kulit bayi akan semakin kuat, sehingga potensi alergi bisa berkurang. Meski begitu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan detergen bayi agar tidak ‘kecolongan’ dan membuat si Kecil mengalami reaksi alergi detergen.
Bagaimana Ciri-ciri Alergi Detergen Pada Bayi?
Pada umumnya, tanda-tanda bayi mengalami alergi detergen dapat langsung terlihat, seperti;
- Muncul bercak kemerahan pada kulit si Kecil.
- Kulit si Kecil kering dan bersisik.
- Muncul titik-titik kecil berwarna kemerahan dan bertekstur kasar.
- Si Kecil menyentuh titik alergi karena merasa gatal.
- Terjadi iritasi pada kulit si Kecil.
Pada umumnya, alergi detergen bisa hilang dengan melakukan penanganan di rumah. Namun, segera bawa si Kecil ke dokter jika muncul gejala-gejala seperti demam, batuk, lemas, menggigil, bengkak pada bibir atau lidah, kesulitan bernapas, dan muntah-muntah.
Pemicu Alergi pada Bayi yang Ada di Detergen
Pada umumnya, kandungan dalam detergen sudah dipertimbangkan sedemikian rupa agar aman digunakan. Namun, ada beberapa kandungan dalam detergen yang menjadi kontaminan dan berbahaya bagi kulit bayi yang sensitif sehingga menyebabkan alergi detergen, misalnya saja;
1. Pewangi Buatan
Pewangi buatan bisa meningkatkan risiko alergi pada kulit bayi. Beberapa contoh zat tersebut adalah linalool yang memiliki wangi bunga atau limonene yang beraroma seperti jeruk.
Paraben
Pada detergen, paraben berfungsi sebagai zat yang melindungi detergen dari kontaminasi eksternal dan membuat detergen jadi lebih tahan lama. Zat satu ini kerap dikaitkan dengan alergi, gangguan hormon, gangguan pernapasan, bahkan kanker.
SLS
SLS, atau Sodium Laureth Sulphate merupakan salah satu zat surfaktan sintetis yang dapat memicu alergi detergen pada bayi. Pada detergen, zat ini berfungsi untuk mengikat minyak dan kotoran pada pakaian, sehingga pakaian jadi lebih bersih.
Beberapa dampak kesehatan yang timbul akibat paparan SLS adalah iritasi pada kulit dan mata. Selain itu, jika terpapar secara intens, SLS berisiko meningkatkan kerusakan pada paru-paru serta meningkatkan potensi kanker.
Cara Mencegah dan Cara Mengobati Alergi Detergen pada Bayi
Tak ada orang tua yang mau anaknya mengalami alergi detergen. Maka dari itu, lakukan tips-tips berikut;
1. Selalu Amati Kandungan dalam Detergen
Setiap produk detergen wajib mencantumkan kandungannya dalam kemasan. Jadi, Mommy bisa memanfaatkan fakta tersebut dan melakukan filter detergen mana saja yang aman untuk bayi. Utamakan menggunakan detergen yang terbuat dari bahan-bahan alami, bukan bahan sintetis.
2. Konsisten Aplikasikan Pelembap pada Kulit Bayi
Si Kecil sudah menunjukkan gejala alergi detergen? Momy bisa atasi dengan rutin memberikan pelembap pada kulit bayi.
Biasanya, pemberian pelembap yang ideal adalah 2-3 kali sehari, terutama setelah mandi. Namun, jika kondisi kulit bayi sangat kering, Mommy bisa mengoleskan pelembab lebih sering. Namun, pastikan bahwa Mommy hanya memberikan si Kecil pelembap khusus bayi.
3. Lakukan Double Cleansing
Agar lebih aman, Mommy bisa lakukan double cleansing, yaitu mencuci pakaian dua kali. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan residu detergen yang menempel pada pakaian.
Mommy bisa melakukannya dengan membilas pakaian dengan air biasa. Namun, agar lebih efektif, Mommy bisa menambahkan cuka apel atau baking soda ke dalam larutan air.
4. Selalu Bersihkan Mesin Cuci
Tak hanya menempel di pakaian, sisa detergen juga bisa menempel pada mesin cuci. Oleh karena itu, usahakan untuk mencuci mesin cuci setidaknya sebulan sekali. Cara termudah melakukannya adalah memutar mesin cuci dengan air panas dan cuka apel.
5. Ganti dengan Detergen yang Lebih Aman
Mengingat detergen biasa yang dapat menyebabkan risiko alergi detergen pada si Kecil, Mommy harus pintar-pintar memilih detergen yang aman. Jangan ambil risiko dengan berganti-ganti detergen, pastikan Mommy memilih detergen khusus bayi yang berasal dari bahan organik dan tidak menyebabkan reaksi alergi seperti Buds Organics Baby Safe Laundry Detergent.
Detergen Buds Organics terbuat dari bahan-bahan organik yang sudah tersertifikasi Ecocert. Tidak ada bahan kimia berbahaya seperti surfaktan sintetis ataupun pewangi buatan.
Selain tidak menyebabkan alergi detergen pada kulit si Kecil, produk ini juga tidak menimbulkan residu kimia pada pakaian. Secara efektif dapat membersihkan noda membandel dengan maksimal sekaligus membunuh kuman yang menempel pada pakaian
Alergi detergen pada bayi memang menjadi hal yang membuat kegelisahan Mommy, namun hal ini bisa dicegah. Selalu gunakan Buds Organics Baby Safe Laundry Detergent agar si Kecil tetap aman dan terhindar dari alergi detergen.