Biang keringat atau keringat buntet bisa dialami oleh siapa saja, namun kondisi ini lebih berisiko pada anak-anak. Kondisi ini sudah menjadi hal yang lumrah dan pasti dialami oleh setiap anak. Walaupun demikian Mommy tetap harus mengenali penyebab dan mencegahnya karena bisa membuat si Kecil rewel dan merasa kurang nyaman.
Untuk itu, kenali penyebab, gejala, cara mengatasi biang keringat pada anak berikut, agar Mommy bisa menjaga kulit si Kecil tetap sehat dan membuatnya beraktivitas dengan nyaman.
Penyebab Biang Keringat pada Anak
Keringat buntet atau biang keringat muncul karena kelenjar keringat tersumbat. Anak-anak akan lebih sering mengalaminya karena memang organ kulitnya belum sempurna seperti orang dewasa.
Selain itu, anak-anak juga lebih mudah berkeringat daripada orang dewasa. Berikut ini beberapa faktor yang bisa memicunya:
- Menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan berbahan kasar.
- Cuaca yang terlalu panas
- Sedang demam
- Keringat yang berlebihan
Jenis-Jenis Biang Keringat
Ada 3 jenis biang keringat yang sering terjadi pada anak, yaitu:
1. Miliaria Crystallina
Biang keringat jenis ini biasa menimbulkan ruam pada bagian atas kulit atau epidermis. Biasanya akan terlihat bintik kecil berwarna bening di atas kulit si Kecil. Bintik ini biasanya tidak menimbulkan gatal ataupun iritasi.
2. Miliaria Rubra
Jenis biang keringat ini menyerang bagian tengah lapisan kulit dan menimbulkan ruam merah. Tidak hanya ruam saja, ruam merah ini juga disertai dengan bintik-bintik kecil. Ruam merah ini juga terasa gatal dan terkadang panas.
3. Miliaria Profunda
Miliaria profunda merupakan biang keringat yang menyerang lapisan dalam kulit. Akan muncul ruam berwarna bening kemerahan yang cukup lebar, yang biasanya terasa panas dan gatal.
Gejala Biang Keringat pada Anak
Bagaimana dengan ciri-ciri keringat buntet pada anak? Ada beberapa ciri utama ketika anak mengalami kondisi ini, yaitu:
- Kulit gatal dan terasa perih di beberapa bagian
- Muncul ruam merah
- Terdapat bintik-bintik kecil atau benjolan kecil. Bintik ini bisa berwarna bening, sewarna dengan warna kulit, dan juga berwarna merah
Biasanya bagian tubuh yang sering mengalami kondisi ini adalah siku, lutut, ketiak, dan lipatan leher.
Cara Mencegah Biang Keringat pada Anak
Agar Mommy tidak terlalu khawatir, Mommy bisa melakukan beberapa cara pencegahan pada si Kecil seperti:
- Gunakan selimut yang tidak terlalu tebal ketika tidur agar si Kecil tidak mudah kegerahan dan berkeringat.
- Nyalakan kipas angin atau AC ketika cuaca sedang sangat panas.
- Kenakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
- Jika kulit si Kecil termasuk yang sensitif, hindari terpapar langsung oleh sinar matahari.
- Segera ganti baju dan lap sampai kering ketika si Kecil berkeringat.
- Cukupi kebutuhan cairannya, agar kulit tetap terhidrasi dan bisa mencegah timbulnya keringat buntet.
Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak
Pada umumnya keringat buntet akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun ada juga yang tidak hilang justru semakin parah. Ini beberapa cara mengatasi biang keringat pada anak yang bisa Mommy coba:
- Pindahkan si Kecil ke tempat yang lebih dingin.
- Buat kulit si Kecil tetap dingin dan kering.
- Kompres kulit yang terdapat bintiknya atau ruam merahnya dengan menggunakan air dingin. Mommy juga bisa memandikan si Kecil dengan air dingin jika kondisinya cukup parah
- Gunakan krim khusus untuk meredakan ruam dan peradangannya. Pastikan Mommy memilih produk khusus bayi yang terbuat dari bahan organik yang bebas bahan kimia berbahaya ya Moms, seperti Buds Organics Soothing Lotion.
Lotion ini terbuat dari bahan organik yang sudah tersertifikasi Ecocert. Selain meredakan ruam ringan di kulit, lotion ini juga membantu menjaga kelembapan serta membantu memenuhi nutrisi kulit si Kecil. Produk ini juga telah terbebas dari bahan kimia berbahaya sehingga aman digunakan si Kecil.
Biang keringat pada anak memang hal yang wajar dan setiap anak berpeluang mengalaminya. Lakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas si Kecil.